27 January 2013

Rahasia Orang Kaya

Berdasarkan fakta, ternyata banyak orang bermental miskin memiliki pemikiran-pemikiran yang negatif tentang UANG. Pemikiran-pemikiran inilah yang membuat hubungan mereka dengan uang menjadi jauh. Pingin kaya tapi kok nggak kaya-kaya. Pingin bisnis sukses tapi nggak sukses-sukses. Makin dikejar, makin menjauh uangnya.

Pemikiran-pemikiran negatif ini biasanya diadopsi dari apa yang didengar dan dipelajari sejak kecil baik dari orang tua maupun karena pengaruh lingkungan sekitar.

Salah satu contohnya adalah pemikiran "uang tidak bisa membeli kebahagiaan". Contoh lainnya:
- Orang kaya itu sombong
- Kalau mau kaya berarti harus kerja keras
- Jadi orang kaya itu repot, banyak urusan
- Uang itu harus dibelanjakan
- Uang itu harus disimpan untuk saat susah
- Nggak mungkin saya bisa jadi kaya
- Saya tidak ditakdirkan jadi orang kaya
- Orang kaya itu suka nipu

Pemikiran-pemikiran negatif di atas justru menyebabkan anda akan semakin jauh dari kesuksesan dan juga makin jauh dari uang. Mengapa?

Karena Sang Pencipta adalah yang Maha Pemurah. Dia akan berupaya memberikan segala yang diinginkan hambanya. Kalau anda sendiri bingung anda mau kaya atau tidak, maka Tuhan juga ragu akan memberi rezekinya pada anda.

Bayangkan:
Hari Senin pagi, anda berpikir: "ah aku mau jadi orang kaya"
Semenit kemudian anda berpikir: "ah tapi kalau mau kaya kan harus kerja keras. Gak jadi ah"
Sorenya anda berpikir: "Enak kayaknya punya banyak duit. Nggak punya duit kok menderita banget kayak gini ya"
Tapi malamnya anda berpikir: "Ah gpp deh nggak kaya. Yang penting gw bahagia masih bisa tidur pules. Lagian gw nggak miskin-miskin amat"

Tuhan: (bingung liat kelakuan anda) yee nggak jelas banget ni orang. Nggak mau kaya? Ya udah!

Jadi, untuk bisa jadi orang kaya dan menarik uang supaya dekat dengan anda. Anda HARUS MENGHAPUS pemikiran-pemikiran negatif tentang uang tadi dan MENGGANTINYA dengan pemikiran positif tentang uang. Tidak mudah! Karena pemikiran-pemikiran ini sudah tertanam dalam otak anda selama bertahun-tahun.

Yah, trus gimana dong?

CARANYA:
1. Setiap bangun pagi lakukan ini:
Letakan tangan di dada kiri anda dan katakan:
"Apa yang selama ini saya dengar tentang uang TIDAK BENAR. Saya memilih berpikiran baru tentang uang yang mendukung kebahagiaan dan kesuksesanku"

2. Tunjukan kepala anda dan katakan "Saya punya otak milyuner"

3. Tiap kali pemikiran negatif datang, katakan "Terimakasih sdh lewat. Tapi saya tidak percaya itu. Saya cinta uang. Dan saya mau kaya."

ANEH?

Awalnya saya juga berpikiran sama. Tapi apa yang saya lakukan setiap bangun pagi tidak membantu saya menjadi kaya. Jadi saya pikir "Why NOT?" -- Mengapa tidak? Ini nasehat dari orang yang sudah membuat ratusan ribu orang menjadi sukses, menjadi orang kaya.

Saya jalankan ini setiap pagi. Pemikiran baru yang saya adopsi adalah "Saya sangat mencintai uang. Saya adalah Magnet Uang. Dengan banyak uang saya bisa menolong banyak orang"

Yah percaya gak percaya beberapa minggu kemudian, saya menemukan uang 10rb di lantai koridor kantor. Adalah sangat tidak mungkin saya menanyakan kepada setiap orang di kantor: uang andakah ini? Pernah juga saya menemukan uang 20rb di taman menuju pusat perbelanjaan. Adalah tidak normal menanyakan kepada setiap orang yang lewat di taman itu: apakah uang anda jatuh?
Saya memilih menyimpan uang itu dan percaya bahwa alhamdulillah Allah sudah meridhoi niat saya menjadi magnet uang ^_^. Belum cukup dahsyat? Beberapa minggu setelahnya, uang hasil penjualan tanah warisan via KPR yang sudah tertunda pencairannya selama berbulan-bulan akhirnya cair dan masuk ke rekening. Jumlahnya? Ratusan juta! ^_^

Balik ke pepatah "uang tidak bisa membeli kebahagiaan". Saya yakin pepatah ini diciptakan oleh orang yang tidak punya banyak uang. Karena sebenarnya kebahagiaan sama sekali tidak berhubungan dengan banyak atau sedikit uang yang anda miliki. Ada orang miskin yang bahagia tapi ada BEGITU BANYAK orang kaya yang bahagia.

Kalau anda mau kaya, tapi belum juga kaya. Anda harus mau berubah. Kerjakan apa yang dikerjakan orang-orang yang sudah sukses.

No comments:

Post a Comment