16 November 2012

Ciri-ciri Bayi Autis dan Bayi Prematur

Yuk kita bandingkan bayi autis dan bayi prematur. Sebagai bunda dari kedua bayi ini, aku berani bilang bahwa kemungkinan bayi prematur yang normal menjadi bayi autis adalah nol besar. Meskipun demikian, gangguan syaraf pusat pada saat masih dalam kandungan tidak bisa terdekteksi oleh mesin USG secanggih apapun saat ini (tahun 2012). Jadi, rasa was-was tetap ada saat 2 bulan pertama Ashia, bayi prematurku. Berikut ini adalah perbandingan antara bayi autis dan bayi prematur. Perbandingan ini bisa digunakan sebagai pedoman ciri-ciri bayi autis atau tidak. Ini tidak ada di referensi manapun di website manapun. Orisinil dari pengalaman sendiri.

Bayi Prematur
- Masuk NICU kemudian lanjut ke ICU
- Minum ASI 5-10ml sehari pada 3 hari pertama setelah lahir
- ASI masuk lewat selang dengan jadwal setiap 3 jam
- Tidak menangis walau bayi prematur lainnya menangis (ini kasus khusus Ashiaku)
- Mau menyusu walau masih lemah dan harus dibangunkan tiap 3 jam untuk menyusu
- Tiap kali menyusu hanya 5 menit dan hanya sebelah sisi
- Mulai bisa membuka mata dan mulai melihat walau pandangan masih tidak jelas di usia seharusnya lahir.
- Mulai mengarahkan pandangan ke benda atau orang yang bergerak.
- Mulai memandang orang dan bundanya di usia koreksi 3 bulan
- Mulai intens melihat tangan dan menggerakkannya dengan gerakan yang lentur terus berlanjut sampai usia koreksi 10 bulan. Mulai dari gerakan melambaikan tangan (bye-bye) sampai menggerakkan jari-jari.
- Bisa tengkurap sendiri
- Mau mulai menggerakan badan/merayap dengan imbalan mainan/benda-benda
- Menunjukkan tanda-tanda merangkak dengan posisi seperti kuda yang maju mundur usia koreksi tujuh bulan. Mulai merangkak sendiri dan mempercepat langkah merangkak usia delapan bulan (inisiatif sendiri)
- Mengocehkan mama mama baba baba secara otomatis tanpa di stimulasi
- Mampu menirukan gerakan bibir manyun, kepala menggeleng-geleng, mata berkedip
- Mampu memahami instruksi, "turun kasur pakai kaki dulu"

Bayi Autis
- Lahir normal
- Kemampuan menghisap saat menyusu lemah
- Tidak mau menangis untuk menyusu, harus dibangunkan dan dirangsang
- Terkadang ASI harus disendokkan
- Membuka mata dan melihat namun pandangan tidak jelas kemana.
- Memandang langit dan sekeliling.
- Hanya melihat sekilas ke bunda dan orang. Fokus memandang langit dan ruang hampa.
- Mulai melihat tangan tapi hanya sekilas itupun dengan gerakan kaku. Tidak intens mengeksplorasi gerakan tangan (bye-bye) atau jari-jari.
- Bisa tengkurap tapi tidak bisa kembali (menandakan ada kemampuan motorik tapi lemah)
- Tidak mau menggerakkan badan/merayap walau diberi stimulus mainan kesukaan bahkan empeng kesukaan.
- Tidak ada tanda-tanda mau merangkak
- Belajar berjalan dengan distimulasi
- Mengocehkan gg g g g g .. tidak berkembang lebih lanjut
- Tidak bisa menirukan gerak atau mimik muka
- Tidak paham instruksi kecuali diberikan dengan pengulangan yang sangat intens (suara dan frekuensi.. bisa sampai puluhan kali)

Sampai disini belum bisa dilanjut perbandingannya karena Ashia baru masuk bulan 11.

Intinya, bayi prematur normal tidak memerlukan stimulus untuk berkembang karena itu sudah alamiah. Sepanjang di sekelilingnya ada orang-orang yang bergerak, dia akan belajar meniru dengan sendirinya. Yang perlu diingat, beberapa bayi prematur menunjukkan perkembangan sesuai umur koreksi. Umur koreksi adalah umur bayi yang seharusnya bila ia lahir cukup bulan. Bayi autis, harus distimulasi dan diajari dengan intensif karena tidak memiliki keinginan alamiah untuk menirukan dan berkembang. Kemandirian seperti makan, bab/bak, mandi, pakai baju sendiri harus diajarkan sedini mungkin sejak balita setiap hari. Kalau anda kesulitan mengajarkan ini semua, coba kontak sekolah hadiya.

Aku belajar bahwa, bayi normal punya keinginan alamiah untuk berkembang dan belajar dengan meniru. Siapa sangka gerakan bye-bye, kiss bye dan sejenisnya adalah gerakan penting yang pasti dilalui bayi normal.



No comments:

Post a Comment